*Eskalasi Meningkat, Brimob Lintas Ganti Kendalikan Pengamanan Peserta Aksi Unra di Pati*

 

 

Pati – Situasi unjuk rasa (unra) yang berlangsung di kawasan Pendopo Alun-alun Pati pada Rabu (13/8/2025) siang mengalami peningkatan eskalasi. Ribuan massa yang awalnya berkumpul secara tertib mulai menunjukkan tanda-tanda ketegangan dengan petugas di lapangan.

 

Kapolresta Pati, Kombes Pol Jaka Wahyudi, turun langsung memantau perkembangan situasi bersama pejabat utama Polresta dan unsur TNI. “Kami hadir di sini untuk memastikan penyampaian aspirasi tetap berjalan aman, tertib, dan tidak menimbulkan kerugian bagi siapapun,” tegasnya.

 

Seiring meningkatnya tensi massa, jajaran Brimob lintas ganti diterjunkan untuk memperkuat barisan pengamanan. Kehadiran pasukan tambahan ini diharapkan mampu meredam potensi benturan. “Brimob hadir bukan untuk menekan, tapi untuk memastikan keamanan bersama, baik peserta aksi maupun masyarakat umum,” ujar Kapolresta.

 

Dalam aksinya, massa menyuarakan berbagai tuntutan. Namun, sebagian kelompok terlihat mulai mendorong barikade dan berteriak lantang di depan gerbang pendopo. “Kami mengimbau seluruh peserta aksi untuk tetap menahan diri dan tidak terprovokasi,” kata Kombes Pol Jaka Wahyudi.

 

Ia menambahkan, pihak kepolisian membuka ruang dialog agar aspirasi dapat tersampaikan tanpa gesekan fisik. “Pintu komunikasi selalu terbuka. Sampaikan melalui korlap, kita siap memfasilitasi,” ucapnya kepada perwakilan demonstran.

 

Ketegangan sempat memuncak ketika sebagian massa melempar botol plastik ke arah petugas. Brimob langsung membentuk formasi penghalang untuk menjaga jarak aman. “Kami mohon semua pihak menahan emosi. Aksi ini akan lebih kuat pesannya bila tetap berjalan damai,” jelas Kapolresta.

 

Selain itu, Kombes Pol Jaka Wahyudi menekankan bahwa pengamanan yang dilakukan sepenuhnya berorientasi pada keselamatan warga. “Kami tidak ingin ada korban, baik dari peserta aksi, masyarakat, maupun petugas,” ujarnya di tengah koordinasi lapangan.

 

Ia menutup dengan pesan bahwa perbedaan pendapat adalah bagian dari demokrasi, namun tidak boleh mengorbankan keamanan publik. “Mari kita tunjukkan bahwa Pati adalah daerah yang mampu menyampaikan aspirasi secara beradab dan bermartabat,” pungkasnya.

 

(Humas Polresta Pati)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *